Jumat, 13 Mei 2011

Renungan tentang kegelisahan hati seorang ibu

Ketika Ibumu ini menjadi tua,

Ibu harap Kamu mengerti

Dan bersabarlah dengan Ibu



Jika kelak Ibu memecahkan piring

Atau menumpahkan sup di meja

Ibu harap kamu dapat memakluminya

Karena penglihatan Ibu sudah mulai berkurang,

Ibu harap Engkau tidak memarahiku



Karena Orang yang sudah tua itu suka sensitif.

Selalu memiliki kemalangan saat anaknya berteriak



Ketika pendengaran Ibu semakin memburuk

Dan Ibu tidak mendengar apa yang kamu katakan,

Ibu harap kamu jangan panggil aku "Tuli!"

Tolong ulangi apa yang kamu katakan

Atau setidaknya menuliskannya



Maaf, AnakKu.

Ibu ini semakin tua

Ketika lutut Ibu menjadi lebih lemah,

Ibu harap kamu memiliki kesabaran untuk membantu Ibu bangun



Seperti bagaimana Ibu membantu Kamu saat engkau masih kecil,

Belajar cara berjalan.

Ibu harap betahlah dengan Ibu

Dan jangan merasa terbebani,



Ketika Ibu terus mengulangi kalimat Ibu sendiri

Seperti kaset rusak,

Ibu berharap kamu hanya terus mendengarkanku



Jangan mengejekku,

Atau bosan mendengarkan aku



Apakah kamu ingat ketika Kau masih kecil

Dan kamu ingin sebuah ballon?

Kamu mengulang sendiri berkali-kali

Sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan



Mohon maaf juga atas bau Ibu.

Aroma Ibu seperti orang tua

Tolong jangan memaksa Ibu untuk mandi.

Tubuh Ibu lemah.



Orang-orang tua mudah sakit ketika mereka sedang dingin.

Ibu harap Ibu tidak mengotori Kamu.



Apakah Kau ingat ketika engkau masih kecil?

Ibu berkejar-kejaran denganmu berkeliling

Karena kamu tidak ingin mandi.



Ibu harap kamu bisa bersabar dengan Ibu

Ketika Ibu selalu rewel

Ini semua bagian dari menjadi tua.

Engkau akan mengerti ketika engkau sudah tua nanti



Dan jika Kamu memiliki waktu luang,

Ibu harap kita bisa bicara

Bahkan untuk beberapa menit



Ibu selalu sendiri di semua waktu Ibu.

Dan tak seorang pun untuk berbicara dengan Ibu

Ibu tahu Kamu sibuk dengan pekerjaanmu.

Bahkan Kamu tidak tertarik pada cerita Ibu,

Tolong punya waktu untuk Ibu.



Apakah kamu ingat ketika Kamu masih kecil?

Aku mendengarkan ceritamu

Tentang Beruang Teddymu.



Bila saatnya tiba

Dan Ibu menjadi sakit dan sakit,

Ibu harap Kamu memiliki kesabaran untuk merawat Ibu.



Maaf AnakKu

Jika ibu sengaja mengompol

Atau membuat berantakan

Ibu harap Kamu memiliki kesabaran untuk

Merawat Ibu selama yang terakhir ini

Beberapa saat dalam kehidupan Ibu



Karena Ibu tidak akan tinggal lebih lama.

Ketika waktu kematian Ibu datang,

Ibu harap Kamu memegang tanganku

Dan memberikan Ibu kekuatan untuk menghadapi kematian



Dan jangan khawatir ..

Ketika Ibu akhirnya bertemu dengan Pencipta kita ..

Ibu akan berbisik di telinga-Nya

Untuk MEMBERKATI Kamu



Karena Kamu mencintai

Ibu Dan Ayah Kamu.

Terima kasih banyak untuk perhatian Kamu Nak.

Kami mencintai Kamu.

Dengan Segenap Cinta seorang IBU dan Ayah.




Sang anak seharusnya menjawab :

Ibu ini aku anakmu sangat berterimakasih padamu Bu,

Tanpa Ibu, aku tak akan ada di dunia ini.

Tanpa Ibu, aku bukan siapa-siapa.

Tanpa Ibu, aku bukan orang yag berguna.



Bersama Ibu, aku selalu didampingi.

Bersama Ibu, aku tak pernah merasa sendiri.

Bersama Ibu, hidupku lebih berarti.

Ibu, selalu di hatiku.



Terima kasih Ibu, telah membesarkanku.

Terima kasih Ibu, telah memperhatikanku.

Terima kasih Ibu, atas segala yang diberikan kepadaku.



Salam Sujud Anakmu.

I love You Mom...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar